Tari Kebagh Besemah


TARI KEBAGH

Asal usul Tari Kebagh di daerah Besemah pada awalnya dikenal sebagai tari Semban Bidodari merupakan tarian adat tertua yang sangat populer di daerah Besemah, Pagaralam. Menurut Satarudin, budayawan Pagaralam, sejarah tarian ini berkaitan dengan Puyang Serunting Sakti (Si Pahit Lidah). Pada satu acara perkawinan yang sangat meriah, istri Serunting Sakti yaitu Puyang Bidadari Bungsu menari. Kecantikan dan kemahirannya menari membuat semua mata terpana dan tanpa disadari semua orang, istri Puyang Serunting Sakti tak lagi menginjak bumi, melayang � layang semakin tinggi hingga ke kahyangan, negeri asalnya. Berdasarkan cerita ini tari Kebagh juga bernama tari Semban Bidodari (Bidadari). Semban Bidodari dalam bahasa Besemah artinya selendang besar yang dipakai oleh seorang bidadari yang akan menari. Pada tahun 1950-an tari Semban Bidodari lebih dikenal dengan nama tari Kebagh karena masyarakat melihat tari ini membuka lebar kedua tangan yang artinya mengebarkan sayap atau tangan maka dinamakan tari Kebagh. Pemberian nama ini disepakati oleh ketua adat Besemah pada tahun 1950-an. Tahun 1950-an Presiden RI pertama Ir. Soekarno berkunjung ke kota Pagar Alam disambut tari Kebagh. Menurut kepercayaan masyarakat Besemah, tari ini hanya ditarikan oleh perempuan yang sedang suci haid ( tidak dalam keadaan haid) dan hati yang bersih (tidak sedang memikirkan duniawi) melainkan sedang berhati senang gembira menyambut para tamu terhormat yang hadir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Tanggai Sumatra Selatan Seperti Halnya Tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai Juga Merupakan Tari Adat Sumatra Selatan. Pada Abad Ke-5 Masehi, Tari Tanggai Merupakan Tari Persembahan terhadap Dewa Siwa dengan membawa Sesajian yang berupa buah dan beraneka ragam bunga. Pada Zaman Dahulu, Tari Tanggai Bertujuan sebagai Tari persembahan pengantar sehingga dikatagorikan tarian yang sakral. Nama Tarian Tanggai berasal dari alat atau properti seperti kuku yang terbuat dari lempengan tembaga dipakai penari yaitu tanggai didepan jari si penari kecuali jempol.

Tari Siwar Tanjung Sakti Tari siwar merupakan tari adat daerah asli Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, sumatera selatan, indonesia , yang menurut sejarahnya, tarian ini merupakan tarian sakral yang melambangkan bagaimana menaklukan penguasa yang sakti yang zalim dan sewenang-wenang.Menurut sejarah tari ini pertama kali diciptakan oleh PUTRI SESUHUNAN yang dikenal dengan nama REBIA LINGUK. Dalam tari ini menggunakan siwar sebagai alatnya yang digunakan oleh penari-penari yang cantik dan mahir menggunakan siwar sebagai alat perisai diri.Siwar adalah senjata tajam yang berbentuk kuduk kecil yang panjangnya sekilan tunjuk. Mata pisaunya sepenekanan tunjuk yang konon waktu itu senjata ini sangat berbisa dan mematikan. Teknis pembuatan siwar ini dilakukan oleh orang yang sangat ahli yang pengerjaanya sangat rapi, dan teliti yang dibuktikan dengan keseimbangan antara hulu (pegangan) dengan mata pisau.